Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru ikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru ikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila
INFO_PAS |PEKANBARU!| Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru bersama pejabat Struktural dan Staf mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila melalui saluran live streaming bertempat di ruangan layanan pendaftaran kunjungan pada jumat pagi (01/10/21). Acara ini berlangsung dengan khidmat yang mengusung tema”Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila”
Peringatan upacara ini bertujuan untuk mengenang kembali sejarah kita dalam mempertahankan ideologi bangsa. Selain itu, Hari Kesaktian Pancasila juga sebagai wujud penghormatan terhadap jasa para Pahlawan Revolusi yang gugur pada peristiwa Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI
Bertindak sebagai pemimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila 2021 adalah Presiden Joko Widodo di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Upacara Hari Kesaktian Pancasila kali ini . Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena selain dihadiri oleh ibu Negara, wapres dan para menteri di kabinet juga dihadiri secara virtual oleh para tamu undangan dan keluarga para pahlawan revolusi G30S/PKI. Petugas upacara dan pasukan TNI/Polri yang hadir juga dibatasi.
Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti membacakan naskah pancasila kemudian dilanjutkan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang membacakan naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 terakhir Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan dan menandatangani naskah Ikrar.
Rangkaian upacara ditutup dengan doa yang dibacakan Menteri Agama Yaqut Cholis Qoumas. Doa yang dibacakan Sebagai permohonan dan pertanggung jawaban moral ke pada Tuhan Yang Maha Kuasa (TYME) sekaligus bentuk dari jiwa pancasilais Seperti cita cita luhur dari para perintis kemerdekaan.
“Kami membulatkan tekad di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan, menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap puan dalam ikrarnya.
Oleh sebab itu menjadi penting bagi kita semua untuk senantiasa mengingat sejarah tidak melupakan sejarah. Seperti ungkapan bung Karno “Jas Merah” (jangan sekali sekali meninggalkan sejarah), karena dari sejarah lah kita belajar untuk melakukan langkah langkah perbaikan ke depannya.